Karya Tulis Ilmiah



KEAMANAN BAKSO DAGING SAPI KEMASAN DI KOTA MALANG (KARAKTERISTIK FISIK, TOTAL CEMARAN MIKROBA, KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAKS)

Prodi : Polkesma Gizi
Pengarang : DITA FEBRIANA RUSWANTA
Dosen Pembimbing : Sulistiastutik
Klasifikasi/Subjek : ,
Penerbitan : , Malang: 2015.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-25-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAKSI Dita Febriana Ruswanta 1203000127. Keamanan Bakso Daging Sapi Kemasan di Kota Malang (Karakteristik Fisik, Total Cemaran Mikroba, dan Kandungan Formalin dan Boraks). Program Studi Diploma III Gizi Malang Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. 2015. (Dibawah bimbingan: Sulistiastutik). Bakso merupakan makanan khas dari kota Malang. Saat ini cara penjualannya yaitu dengan mengemasnya. Bakso kemasan adalah makanan setengah jadi yang mudah dan praktis dalam pengolahannya. Pada bulan Mei 2014 ditemukan keracunan makanan di Kabupaten Langkat, yang disebabkan makan jajanan bakso kemasan yang dijual pedagang di sekitar lingkungan sekolahannya. Sedangkan hasil penelitian Faradila dkk di kota Padang, didapatkan 47% sampel bakso yang positif mengandung formalin. Serta pada penelitian Panjaitan di Medan, menunjukkan bahwa 80% dari sampel yang diperiksa positif mengandung boraks. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis keamanan bakso daging sapi kemasan di kota Malang (karakteristik fisik, total cemaran mikroba, kandungan formalin dan boraks). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian observasional. Lokasi pengambilan sampel yaitu di pasar tradisional (pasar besar dan pasar blimbing) dan pasar modern (hypermart). Sampel dalam penelitian ini adalah bakso daging sapi kemasan. Pada pasar modern diambil dua sampel dengan merk yang berbeda sedangkan pada pasar tradisional hanya mengambil satu sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel yang mengalami penyimpangan dari segi karakteristik fisik meliputi tekstur, warna dan aroma yaitu “Bakso PB”, “Bakso PL”, dan “Bakso W”. Sedangkan pada penelitian total cemaran mikroba didapatkan hasil bahwa semua sampel berada di bawah ambang batas yaitu 1x105 koloni/gram, sehingga sampel masih memenuhi syarat jika dilihat dari segi total cemaran mikroba. Namun pada penelitian formalin dan boraks didapatkan hasil bahwa 4 sampel yaitu “Bakso PB”, “Bakso PL”,“Bakso W” dan “Bakso V” mengandung formalin dan 3 sampel yaitu “Bakso PB”, “Bakso PL”,dan “Bakso W” mengandung boraks sehingga untuk semua sampel tidak layak untuk di konsumsi. Disarankan kepada pemerintah untuk membatasi peredaran formalin dan boraks dengan cara penjual dan pembeli formalin atau boraks harus memiliki surat ijin resmi dari dinas kesehatan untuk membelinya serta dilakukan penyuluhan pada produsen makanan dan penggiling daging. Kata kunci : Bakso, Boraks, Formalin, Malang, Total cemaran mikroba



Lampiran